Wednesday, December 3, 2014

Dua Balon Biru


Tak mengapa, jika engkau lelah memapah
Aku pun tahu penat yang bersembunyi
Mata yang telah jauh menjelajah dosa

Simpan sejenak dalam lambaian petang
Kelak kan kau rindukan kala bahagia menyapa riang
Lalu lepaskan perlahan
Relakan, ikhlaskan...

Puisi yang kau ukir panjang
Huruf dan kata di antara rimbun ilalang
Dan atap yang menaungi kala hujan menjelang

Aku tetap menerbangkan pujian
Kepada teratai di danau terang
Tentangmu yang baik
Sekalipun kita berbeda

Ah, dunia tak selalu hitam ternyata
Sejuk lama meretas luruh
Memadamkan bara dalam dada

Padang ini kan gulita
Tinggalkanlah, kenanglah nanti
Langit biru yang meneteskan doa-doa
Menerima sajak yang terpisah
Lewat sepasang balon biru
Perkenankanlah..

Post a Comment

Whatsapp Button works on Mobile Device only

Start typing and press Enter to search